Sunday, October 23, 2011

Mestakung Adalah Ketika Kamu Dikejar Anjing Sambil Membawa Nobel...

few hours ago, in a happy derpy Sunday morning, papa dan mama 'tidak sengaja' menonton trailer film Semesta Mendukung. dihiasi dengan pemandangan ladang garam yang kering, karapan sapi, pecut, dan merah-putih. Bukaaan, bukan. ini bukan film kebudayaan. Malahan menyambungnya ke Singapura. Kok bisa? Sabar.

Sehabis melihat trailer yang kira-kira 3 jam kemudian, papa mengajak kami ke BCS untuk belanja keperluannya selama di Karimun untuk seminggu kedepan. (FYI, papa kerja di Karimun, jadi di Batam hanya buat belanja dan santai dan ketemu anaknya yang paling imut selama weekend). Setiba di sana, rencananya aku yang notabene jarang nonton TV, pergi ke Studio 21 untuk cek film Now Showing. Jadilah satu keluarga kecil ini ke bioskop. Dan tiba di sana, jeng jeng jeeeeeeeeeng. ada poster film ini:


Nah, jadilah papa dan mama rekomendasikan untuk nonton film ini sekarang juga, dan merelakan waktu papa yang harusnya bisa ke Karimun lebih awal. We buy, take some beverages illegally (Indonesians, gunakan prinsip ekonomi, kawan!), then went to Studio again.
Jadi ceritanya yaitu anak yang namanya Muhammad Arif tinggalnya di Sumenep, Madura. Masih SMP tapi sudah mencari duit Rp500.000,- seharian dan sendirian *kalap*. Punya keahlian yang super di bidang fisika. Nah, saat dia masih SD, ibunya pergi karena gak tahan sama bapaknya yang dulu tukang judi. Tapi sekarang ada penyesalan sedikit dari bapaknya yang dulunya petani garam dan kini jadi buruh truk. Setiap pulang sekolah selalu membantu bapaknya cari duit di karapan sapi dengan bengkel motor. 

Suatu hari, guru fisikanya baru sadar kalau Arif ini memiliki skill yang lebih di fisika, dan berhasil menemukan hal baru di tiap eksperimennya. Contohnya, dia bisa menjatuhkan bola yang tersangkut di atas balon dengan pompa sepeda, botol aqua, karet, dan air ledeng. Bener-bener unexpected sekali eksperimennya. Awalnya aku nyangka, kirain dia bawain air panas gitu. What a marvelous experiment! Saat itu juga, guru Fisikanya rekam kejadian itu dan kirim ke Pak Tio, profesor fisika yang mendidik anak-anak Indonesia dalam WoPhO (World Physic Olympiad, yang diadakan Prof. Yohanes Surya. Tahun ini di Lombok, tanggal 28 Desember nanti. Excited and wish I could join it). Awalnya Arif gak mau, namun setelah mendengar "Singapura", tempat dimana ibunya kabur, diapun setuju.

Arif dilatih di Jakarta selama 5 bulan untuk olimpiade fisika itu. Awalnya karena dia melawan anak SMA dan soal-soalnya pun susah (soal olimpiade itu 3-5 nomor, dengan waktu 5 jam coba! WHAT THE HECK ABIS!), diapun kabur. Nah, seorang tukang ketoprak, Pak Kumis, nasihatin ke Arif ini, which is very inspirable to me.

Rumus hidup itu cuma satu : Kerjalah Dengan Hati. 
Dan akhirnya, happy ending and some sort of that. Dia menang dengan Best Achievement hanya karena pecut karapan sapi, dan pulang dengan selamat, meskipun belum berhasil bertemu ibunya. Bonusnya, ibunya telah tiba di rumahnya, and then the end.

Untuk overall, sebenernya bagus banget, terutama untuk yang menyukai fisika (well, considering that me too, but I guess yes) (or not). Tokoh Arifnya lucu, cuman untuk akting perlu ditingkatkan lagi. Yes, newbie.

Ada Lukman Sardi yang jadi Muslat bapaknya Arif. Mama memfavoritkan dia, dan selalu merekomendasikan semua filmnya untuk ditonton.

Ada Indro Warkop jadi Pak Kumis. HE's a LEGEND. Lawaknya masih melegenda sekali. Klasik namun sukses bikin ketawa. 

Ada revalina S. Temat sebagai Ibu Tari, guru fisika yang sebelumnya pernah jadi murid Pak Tio. Dia ingin memajukan pendidikan anak-anak Indonesia. Pekerjaan yang sangat mulia. Zaman sekarang apa banyak guru seperti itu?

Ada Ferry Salim yang jadi Pak Tio. Overall dia bagus, namun ada cerita inspiratif yang dia ceritakan. Pernah dia menantang anak-anaknya untuk memanaskan nitrogen cair. Dan Arif pun mencobanya dengan meletakkan stik dilumuri nitrogen cair itu ke dalam ketiaknya. And it did. Dan Pak Tio juga menjelaskan arti Mestakung 
itu dari awal.

Ada Sujiwo Tejo yang kata-katanya pedas, namun tidak separah Tendangan Dari Langit. Well my mom said that he's mastering in maths.

Ada Dinda Hauw yang jarang nampil, namun lumayan. 

Ada Thamrin yang bikin FNDSIBASOADGSVDIOB. Anjir dia keren abis. Need to know him better. HA.

Nah, ini film bener-bener direkomendasikan banget untuk kita semua. Dan Anak - Anak Indonesia, jangan menyesal untuk diomeli orang tua kalian selesai menonton film ini. Pada akhirnya kita yang akan menyukseskan diri sendiri dan orang tua kita. Just think about it for a while, and thank them and this movie. :))

 

Rate: RECOMMENDED!



Hidup Fisika dan Anak Indonesia
Serta Hidup Prof. Yohanes Surya...
dan Nobel...
dan pengalaman dikejar anjing!

No comments:

Post a Comment