Tuesday, December 27, 2011

Manusia Setengah Salmon : Waktu Itu Berpindah

it's official. 24 jam aku punya buku Manusia Setengah Salmon dari Raditya Dika. sebenernya didapat gak sengaja, kemarin ke mall cuma buat baca-baca di Gramedia. then sudden.. buku MSS ada di mana-mana. mulai dari depan pintu masuk, rak buku bagian novel, sampai di sebelah mbak-mbak kasir yang.. ehem.. agak bahenol. awalnya aku kira bukunya itu harganya palingan 30 ribu gitu, karena gak kecantum harganya dan kemarin sempat juga browsing di internet harga segituan. ternyata, harganya 42 ribu DAN harus pakai bon. gak tau kenapa dibuat ribet gitu, sampai harus dipisah dengan buku lain segala. but overall, one book sold with me.

so, tema dari Raditya Dika-nya sendiri tentang buku ini adalah pindah. mungkin karena dia pindah kamar yang ada wallpaper Winnie The Pooh yang super unyu itu atau pindah status hubungan gak taulah. bisa dibilang, buku ini menandakan adanya kedewasaan dari diri bang Dika. *seilah*

there's a few things that i can conclude as "pindah" from this book:

1. kalau dilihat dari covernya lebih dewasa dari buku-buku sebelumnya, gak kayak Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makan Kakus, Babi Ngesot dan Marmut Merah Jambu yang lebih colorful gimana gitu. yang Manusia Setengah Salmon ini lebih simpel namun kocaknya tetap kerasa. perubahan yang signifikan dari cover anak yang masih kuliah dengan cover anak yang udah wisuda.


2. Edgar semakin ganteng. walaupun itu bisa membuat bang Dika kehilangan gelar sebagai cowok terganteng di keluarganya yang dapat membuat bang Dika semakin gila untuk menyiksa Edgar, namun itu nyata. Dan sayangnya, Edgar tidak banyak diceritakan di buku ini.

3. Twitter punya influence yang tinggi ke MSS. kayak di bab Emo...Emo...Emo...Emotikon!, Akibat Bertanya Ke Orang Yang Salah Tentang Ujian, Penggalauan, dan Serupa Tapi Emang Beda. di Marmut Merah Jambu mungkin ada sedikit unsur Twitter. Mungkin ini juga menyesuaikan diri dengan kondisi juga. Sayangnya muka bang Dika gak bisa disesuaikan.

4. Di Jomblonology, ketahuan kalau bang Dika dulu stress banget buat skripsi saat mau wisuda. seperti cita-citanya itu menjadi Pemerhati Hubungan Bayaran.Mungkin bisa jadi referensi buat bang @Poconggg dan @shitlicious.

ada satu hal yang tetap hadir di setiap buku bang Raditya Dika:
pergi ke kondangan temen-temennya. Ada yang temennya udah nikah, ada yang lagi honeymoon, ada lagi yang udah punya anak yang imut-imut, sedangkan bang Dika... ya tau sendirilah. #freepukpuk. yang penting jangan sampai aja saat 10 tahun ke depan, saat aku udah nikah sedangkan dia masih tetap pergi ke kondangan diam-diam, makan, terus langsung pulang.

and here's some quotes that i took so funny from this book:

* Si orang Jepang lalu menggoda cewek Indonesia yang menemaninya, diikuti dengan ketawa keras. Gak sengaja, dia menumpahkan botol sake ke celananya,dan secara refleks berdiri sambil mengipas-ngipaskan selangkangannya.
'Lihat tuh, sake-nya tumpah ke selangkangan,' kata gue. 'Bentar lagi tititnya mabok tuh.'
* 'Tarik napas....'
Gue menarik napas.
'Buang....'
Gue kentut sedikit.
'Buangnya lewat idung!' seru si dokter.
'A-aku tegang, Dok,' kata gue, jujur.
* 'Lalu, kau...ngeden sekarang!' seru Bokap.
'ERRGHHHH!!!!' Gue ngeden sekuat tenaga.
'NGEDEN DIKA, NGEDEN!' teriak bokap. 'PAKAI KEKUATAN PERUT!'
'Ighhh... igniii udhaaa... ngedhen... Erghhh....'
'LEBIH NGEDEN LAGI!' Bokap makin menjadi-jadi. 'NGEDEN!'
'Pa, Akhu ghhhhak mmmhhh... ghaakkkk... khhhhuat.' Lalu, gue berhenti, lemas.
* Cowok senang jika mendengarkan cewek menyanyi. ketika kencan pertama, ajak dia ke tempat gelap. Lalu, nyanyi pelan: 'Dari yakin kuteguh....'
* Jadi, kan, karena aku laki-laki gemuk, jadi tetekku turun. Karena gak enak punya tetek yang melambai tap kali aku lagi lari sewaktu nakut-nakutin manusia, akhirnya aku pake mini set, beha kecil gitu. Eh pas aku muncul nakutin seorang supir taksi, dia malah ketawa-ketawa. Abisnya, aku kelihatan kekar, pake beha, dan berambut keriting. Dia sangka aku bencong kena azab. - Genderuwo
Bagaimanapun perubahannya, buku ini banyak juga hikmahnya. Sesibuk apapun dengan pekerjaan, pastikan paling tidak sedikit dari waktu kita untuk sekedar ngomong dengan keluarga, kumpul-kumpul dan becandaan, walau terkadang kita akan dibuat repot oleh itu. dan, hidup itu penuh dengan ketidakpastian. tetapi perpindahan adalah sesuatu yang pasti. Di saat kita berpindah, kesedihan adalah sesuatu yang mengiringinya. Padahal, untuk mencapai yang terbaik, kita tidak bisa bertahan di tempat yang sama. Kita harus berani pindah, ambillah kebahagiaan-kebahagiaan kecil dia balik semua perpindahan itu.


Hope This Would Made Me More Mature,

P.S. : untuk bang Dika, tolong jangan siksa Edgar.

No comments:

Post a Comment