Wednesday, March 16, 2011

Pidato Terakhir SMP

Assalamualaikum wr.wb.
Yang terhormat Ibu Samsilah sebagai juri dalam pertemuan kali ini,
Dan teman-teman senasib seperjuangan yang saya banggakan,

Pertama-tama marilah kita persembahkan puji dan syukur kita kepada Allah swt, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita sehingga dapat berkumpul di pagi yang cerah ini. Tak lupa, salawat bertangkaikan salam kita iringkan kepada junjungan alam dan nabi di akhir zaman, Nabi Muhammad saw yang telah menunjukkan jalan yang lurus dan benar kepada kita yang sebelumnya gelap dan berliku-liku. Untuk mempersingkat mukaddimah, izinkanlah saya menyampaikan pidato singkat yang berjudul “Stop Diskriminasi Remaja!”

Hadirin yang saya hormati,

Jika mendengar kata  “REMAJA”, apa yang kita pikirkan? Tentunya belajar, internet, makan, tidur, komunikasi, jalan-jalan, liburan, dan intinya adalah bersenang-senang.memang, masa remaja dapat dibilang sebagai masa yang paling berkesan dalam kehidupan seseorang. Tetapi suatu pertanyaan muncul, apakah itu semua berlaku bagi seluruh remaja di dunia? Ternyata jawabannya adalah TIDAK. masih banyak remaja di berbagai belahan dunia yang tidak dapat merasakan arti kebahagiaan. Sungguh menyedihkan jika melihat teman-teman kita yang dipekerjakan secara paksa, tidak dapat menikmati sekolah, hidup, dan kebahagiaan, serta menjadi sasaran orang dewasa sebagai pelampiasan emosi, stres, bahkan nafsu dalam bentuk diskriminasi! Jika ini terus terjadi, maka dunia akan semakin hancur karena generasi mudanya telah dihancurkan terlebih dahulu.

Hadirin yang saya hormati,

Menurut sebuah survei dari University of California, Amerika Serikat, remaja yang menjadi sasaran diskriminasi 60% berasal dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Jika kita mengambil sampel dari wilayah Asia dan Afrika, sering kali diskriminasi yang dilakukan oleh bangsa tersebut disebabkan karena tuntutan adat istiadat. Tetapi, apakah adat menyebabkan kaumnya tersiksa
? Jika jawabannya ialah “Benar”, maka adat tersebut tidak sesuai dengan agama apapun di dunia, karena agama tidak pernah mengajarkan diskriminasi dan penyiksaan kepada kaumnya.

Hadirin yang saya hormati,

Terdapat 1 lagi pertanyaan yang saya kira perlu dijawab. Bagaimanakah cara untuk mengatasi kekerasan pada remaja? Sebenarnya ada banyak sekali cara untuk mencegah diskriminasi, asal ada niat dan kemauan itu sendiri. Kali ini saya hanya akan menjelaskan 3 cara untuk mencegah diskriminasi:
  •           Kendalikan diri terlebih dahulu
Kekerasan pada remaja juga dapat terjadi pada remaja itu sendiri. Sebelum kalian menjadi korban ataupun tersangka, cobalah belajar untuk menahan emosi sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.
  •        Aturlah lingkungan terdekat
Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang tenteram dan tidak mempunyai masalah. Tidak mempunyai masalah disini maksudnya kita dapat mengatasi masalah dengan tenang, bukan melalui emosi. Kecilkan masalah besar, dan hilangkan masalah yang kecil.
  •        Perjuangkan nasib remaja lain melalui tindakan demokratis
Masalah remaja seringkali dianggap sepele oleh orang dewasa, tetapi remajalah yang akan memegang peran penting di dunia setelah mereka. Maka dari itu, ikutlah berjuang menyelamatkan teman-teman kita yang kurang beruntung. Kita dapat memperjuangkan melalui opini atau artikel, forum, maupun tindakan langsung.



Hadirin yang saya hormati,

Dan sebagai tambahan, bersyukurlah bahwa kita masih dapat merasakan arti kata kehidupan, kebahagiaan, dan kasih sayang. Janganlah berpikir kalianlah yang paling menderita., karena masih banyak teman kita yang belum pernah mencoba untuk merasakan apa arti kehidupan sebenarnya. Sekian yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan dan kekhilafan dari saya mohon dimaafkan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, dan kesalahan hanyalah milik saya sendiri. Sebelum saya menutup pidato ini, izinkanlah saya menyampaikan pantun singkat.
Jantung berdetak dibuatnya
Melihat si Dia yang klimis
Terima kasih atas perhatiannya
Mudah-mudahan dapat kesan yang manis

Akhirul kata, wabillahitaufik walhidayah, wassalamualaikum wr.wb.


P.S. : my teacher loves the pantun :p

No comments:

Post a Comment