Assalamualaikum wr.wb.
Yang terhormat Ibu Samsilah sebagai
juri dalam pertemuan kali ini,
Dan teman-teman senasib seperjuangan
yang saya banggakan,
Pertama-tama marilah kita
persembahkan puji dan syukur kita kepada Allah swt, yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan kepada kita sehingga dapat berkumpul di pagi yang
cerah ini. Tak lupa, salawat bertangkaikan salam kita iringkan kepada junjungan
alam dan nabi di akhir zaman, Nabi Muhammad saw yang telah menunjukkan jalan
yang lurus dan benar kepada kita yang sebelumnya gelap dan berliku-liku. Untuk
mempersingkat mukaddimah, izinkanlah saya menyampaikan pidato singkat yang
berjudul “Stop Diskriminasi Remaja!”
Hadirin yang saya hormati,
Jika mendengar kata “REMAJA”, apa yang kita pikirkan? Tentunya
belajar, internet, makan, tidur, komunikasi, jalan-jalan, liburan, dan intinya
adalah bersenang-senang.memang, masa remaja dapat dibilang sebagai masa yang
paling berkesan dalam kehidupan seseorang. Tetapi suatu pertanyaan muncul,
apakah itu semua berlaku bagi seluruh remaja di dunia? Ternyata jawabannya
adalah TIDAK. masih banyak remaja di berbagai belahan dunia yang tidak dapat
merasakan arti kebahagiaan. Sungguh menyedihkan jika melihat teman-teman kita
yang dipekerjakan secara paksa, tidak dapat menikmati sekolah, hidup, dan
kebahagiaan, serta menjadi sasaran orang dewasa sebagai pelampiasan emosi,
stres, bahkan nafsu dalam bentuk diskriminasi! Jika ini terus terjadi, maka
dunia akan semakin hancur karena generasi mudanya telah dihancurkan terlebih
dahulu.
Hadirin yang saya hormati,
Menurut sebuah survei dari University of California,
Amerika Serikat, remaja yang menjadi sasaran diskriminasi 60% berasal dari
Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Jika kita mengambil sampel dari wilayah Asia
dan Afrika, sering kali diskriminasi yang dilakukan oleh bangsa tersebut
disebabkan karena tuntutan adat istiadat. Tetapi, apakah adat menyebabkan
kaumnya tersiksa
? Jika jawabannya ialah “Benar”, maka adat tersebut tidak sesuai dengan agama apapun di dunia, karena agama tidak pernah mengajarkan diskriminasi dan penyiksaan kepada kaumnya.
? Jika jawabannya ialah “Benar”, maka adat tersebut tidak sesuai dengan agama apapun di dunia, karena agama tidak pernah mengajarkan diskriminasi dan penyiksaan kepada kaumnya.
Hadirin yang saya hormati,
Terdapat 1 lagi pertanyaan
yang saya kira perlu dijawab. Bagaimanakah cara untuk mengatasi kekerasan pada
remaja? Sebenarnya ada banyak sekali cara untuk mencegah diskriminasi, asal ada
niat dan kemauan itu sendiri. Kali ini saya hanya akan menjelaskan 3 cara untuk
mencegah diskriminasi:
- Kendalikan diri terlebih dahulu
Kekerasan pada remaja juga dapat
terjadi pada remaja itu sendiri. Sebelum kalian menjadi korban ataupun
tersangka, cobalah belajar untuk menahan emosi sebelum hal yang tidak
diinginkan terjadi.
- Aturlah lingkungan terdekat
Lingkungan yang baik adalah
lingkungan yang tenteram dan tidak mempunyai masalah. Tidak mempunyai masalah
disini maksudnya kita dapat mengatasi masalah dengan tenang, bukan melalui
emosi. Kecilkan masalah besar, dan hilangkan masalah yang kecil.
- Perjuangkan nasib remaja lain
melalui tindakan demokratis
Masalah remaja seringkali dianggap sepele
oleh orang dewasa, tetapi remajalah yang akan memegang peran penting di dunia
setelah mereka. Maka dari itu, ikutlah berjuang menyelamatkan teman-teman kita
yang kurang beruntung. Kita dapat memperjuangkan melalui opini atau artikel,
forum, maupun tindakan langsung.
Hadirin yang saya hormati,
Dan sebagai
tambahan, bersyukurlah bahwa kita masih dapat merasakan arti kata kehidupan,
kebahagiaan, dan kasih sayang. Janganlah berpikir kalianlah yang paling
menderita., karena masih banyak teman kita yang belum pernah mencoba untuk
merasakan apa arti kehidupan sebenarnya. Sekian yang dapat saya sampaikan,
apabila ada kesalahan dan kekhilafan dari saya mohon dimaafkan, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, dan kesalahan hanyalah milik saya sendiri.
Sebelum saya menutup pidato ini, izinkanlah saya menyampaikan pantun singkat.
Jantung berdetak dibuatnya
Melihat si Dia yang klimis
Terima kasih atas perhatiannya
Mudah-mudahan dapat kesan yang manis
Akhirul kata, wabillahitaufik
walhidayah, wassalamualaikum wr.wb.
P.S. : my teacher loves the pantun :p
No comments:
Post a Comment